Sesungguhnya dibalik topeng spiderman itu adalah saya...hohohoho..*spiderman yang asli datang*.. Kaboeer aaahh!!!

Setelah beberapa waktu tak berkunjung ke sekolah gue yang tercinta dan terkenal dalam dunia persilatan, eehh...peresekolahan itu, gue ke sana lagi, bukan tanpa tujuan, tapi gue kesana dalam rangka menjaga perdamaian dunia sebagaimana layaknya misi seorang miss universe, uohh..engga gitu ding, sebenarnya mau ngambil sidik jari dan tanda tangan buat ijazah. Otak gue yang sebesar upil semut ini sontak bertanya-tanya ( ngomong sendiri layaknya pemain film ).."Kenapa sih mesti tangan?? Kenapa juga ga jempol kaki gue aja? trus kenapa mesti tiga jari, kan ga seru tuh, tuhan menciptakana manusia punya 21 jari ( tangan, kaki, dan diantara dua kaki ), koq jari-jari yang laen dianak tirikan( gak bisa itu gak bisa )"*acungkan clurit*

( mengheningkan cipta )

Ternyata mesti antri dulu. Gue kan jadi bosen gitu. Nah, Lirik dilirik, ternyata ada yang berbeda dengan telpon umum yang berada tepat disamping pintu ruang BK sekolah gue itu. Itu telpon koin yang baru, dimana yang lama sudah dengan suksesnya kita acak-acak dan merampok segala koin yang ada didalamnya. Tatapan gue yang tajam dan bisa membius orang ini tertuju ke telpon koin tersebut. Dengan hati yang bertanya-tanya, dan mulut yang menganga, " kapan aja neh telpon nangkring disini? "


Tiba-tiba teman gue berpikiran cabul kepada tuh telpon. Gue yang berdiri tepat disampingnya merasa ada yang aneh dengan tatapan teman gue tersebut terhadap calon korban pencabulan ( baca: telpon koin tadi ).

Calon Pelaku: Deny Simanjun"tak"
Calon Saksi: Bayu Simanjun"ya"
Calon Korban: Telpon koin yang malang...

Gue : Jangan,Den. JANGAN!!
Deny : *Menatap denga penuh birahi*
Gue : Please,Den. JANGAN!!
Deny : *Nafsu udah nyampe ke ubun-ubun kepala*
Gue : *Mulai ketakutan*
Deny : *Memegang celananya*
Gue : *Semakin takut aja*
Deny : *Memasukkan tangan..... * ( diiringin suara musik horor )
Gue : ....

"Kita gangguin orang yuk, bay". Sontak semua yang dengar pada ngakak. " HAHAHAHA" ( mulut keluar busa )

Ternyata cuman mau nelpon trus sambil gangguin orang gitu. Hampir saja terjadi berita besar, dan gak cihuy aja kalo beritanya tersebut berbunyi seperti ini, "telah terjadi pencabulan terhadap lubang koin disebuah telpon umum oleh anak dibawah umur bertampang mesum dan berkepribadian tiga, siangnya laki, malamnya perempuan, tengah malam sampe subuhnya berwujud siluman" hehehe...

Untung aja gue punya recehan, tapi 500 semua. Kalo buat nelpon bisa 5 menit. "Apa ada kembaliannya ya ntar??" gue bertanya dan semua pada ngakak..hehehe. Teman gue angkat gagang si telpon malang. Gue dengan napsu nya memasukkan koin. Temen gue satu lagi dengan hafalnya memencet nomor telpon yang bakal ditelponin. Yang lain semua pada tenang. Dan akhirnya itu telpon nyambung juga...

"Hallo"
"Hallo juga"
"Siapa ya??" *penelpon yang tolol*
"Ermi" *yang nerima telpon lebih tolol lagi*
"Ada perlu apa??"*makin dirasa semakin tolol aja*
"....."*yang terima telpon diam aja*
"Ermi, Bapaknya ada??"*walah..ngapain sama bapaknya??*
"Ada, Ngapain ya?"
"Hmm....", tiba-tiba telpon diputus. Mungkin si ermi punya firasat tidak baik. Atau pas lagi nelpon tadi dia lagi megangin gelas, trus gelasnya jatuh, kalo di sinetron-sinetron itu kan bisa dibilang bakalan ada hal buruk yang terjadi.

"HAHAHAHAHAHA" semua pada ngakak.


PS : Tidak hanya artis-artis bule aja yang bikin manusia-manusia timur terangsang, tetapi telpon umum juga mampu melakukannya..maka dari itu, jangan pandangi telpon umum dengan pandangan cabul, INGAT!!!

0 komentar: